Jumat, 07 Desember 2012


According to Dr.Groneman, angklung had already been a favorite musical instrument of the entire archipelago even before the Hindu era. According to Jaap Kunst in Music in Java, besides West Java, angklung also exists in South Sumatra and Kalimantan. Lampung, East Java and Central Java are also familiar with the instrument.
In the Hindu period and the time of the Kingdom of Sunda, the angklung played an important role in ceremonies. The angklung was played to honor Dewi Sri, the goddess of fertility, so she would bless their land and lives
The angklung also signaled the time for prayers, and was said to have been played since the 7th century in Kingdom of Sunda. In the Kingdom of Sunda, it provided martial music during the Battle of Bubat, as told in the Kidung Sunda.
The oldest surviving angklung is 400 years old Angklung Gubrag. It was made in the 17th century in Jasinga, Bogor. Other antique angklung are stored in the Sri Baduga Museum, Bandung.The oldest angklung tradition is called "Angklung Buhun" (Sundanese: "Ancient Angklung") from Lebak Regency, Banten  Angklung buhun is an ancient type of angklung played by Baduy people of inland Banten province during Seren Taun harvest ceremony.
In 1938, Daeng Soetigna, from Bandung, created an angklung that is based on the diatonic scale instead of the traditional pĂ©log or slĂ©ndroscales. Since then, the angklung has returned to popularity and is used for education and entertainment, and may even accompany western instruments in an orchestra. One of the first performances of angklung in an orchestra was in 1955 during the Bandung Conference. In 1966 Udjo Ngalagena, a student of Daeng Soetigna, opened his "Saung Angklung" (House of Angklung) as a centre for its preservation and development.

Bunaken is an island of 8 km², part of the Bunaken National Marine Park. Bunaken is located at the northern tip of the island of SulawesiIndonesia. It belongs administratively to the municipality of ManadoScuba diving attracts many visitors to the island.
Other sides of Bunaken.
Bunaken National Park extends over an area of 890.65 km² of which only 3% is terrestrial, including Bunaken Island, as well as the islands of Manado Tua, Mantehage, Nain and Siladen.
The waters of Bunaken National Marine Park are up to 1,566 m deep in Manado Bay, with temperatures ranging between 27 to 29 °C. It has a high diversity of - corals, fish, echinoderms or sponges. Notably, 7 of the 8 species of giant clams that occur in the world, occur in Bunaken. It also claims to have seven times more genera of coral than Hawaii and has more than 70% of all the known fish species of the Indo-Western Pacific.
Oceanic currents may explain, in part, why Bunaken National Marine Park has such a high level of biodiversity. Northeasternly currents generally sweep through the park but abundant counter currents and gyros related to lunar cycles are believed to be a trap for free swimming larvae. This is particularly true on the south side of the crescent-shaped Bunaken Island, lying in the heart of the park. A snorkeler or diver in the vicinity of Lekuan or Fukui may spot over 33 species of butterfly fish and numerous types of groupers, damsels, wrasses and gobies. The gobies, smallish fish with bulging eyes and modified fins that allow them to attach to hard surfaces, are the most diverse but least known group of fish in the park.

"Pionir" Penjelajahan Antar Planet

Sinyal dari Pioneer 10, wahana antariksa pertama yang melintasi planet Jupiter akhirnya kembali terlacak setelah sebelumnya menghilang selama delapan bulan. Sinyal yang dikirim oleh wahana yang kini berada lebih dari 7 milyar mil dari bumi (sekitar 12,6 milyar km), dalam pengembaraan keluar tatasurya itu diterima oleh stasiun pelacak di Madrid, Spanyol pada 28 April 2001.

Pioneer adalah nama yang diberikan untuk serangkaian wahana antariksa untuk eksplorasi tata surya yang diluncurkan oleh Amerika Serikat. Empat wahana Pioneer yang pertama, diluncurkan dalam tahun-tahun 1958 dan 1959 dengan tujuan Bulan dan kesemuanya menemui kegagalan. Pioneer 5 sampai 9 diluncurkan antara tahun 1960 dan 1968 merupakan wahana antarplanet dengan misi pengamatan kegiatan Matahari.

Pioneer 10 diluncurkan pada tanggal 2 Maret 1972, dengan Roket peluncur Atlas/Centaur/TE364-4. Peluncurannya menandai penggunaan untuk pertama kalinya kendaraan peluncur bertingkat tiga. Roket tingkat ketiga dibutuhkan untuk meluncurkan Pioneer 10 pada kecepatan 51,810 km/jam yang dibutuhkan untuk terbang ke Jupiter, cukup cepat untuk mencapai Bulan dalam waktu 11 jam dan melintasi orbit planet Mars dalam waktu hanya 12 minggu. Hal ini mencatatkan Pioneer sebagai benda buatan manusia tercepat yang meninggalkan Bumi.

Pioneer 10 mencapai Jupiter pada jarak 130.354 km dari permukaan awan planet raksasa tersebut pada 3 Desember 1973. Dalam perlintasannya dengan Jupiter, Pioneer 10 mengirimkan gambar jarak dekat (close-up) pertama dari planet tersebut. Selepas planet Jupiter, Pioneer 10 diarahkan keluar dari tata surya dengan misi untuk mempelajari partikel energi dari matahari (juga dikenal sebagai angin surya) dan sinar kosmis yang memasuki wilayah tata surya kita di galaksi Bimasakti.

Akan halnya Pioneer 11, wahana yang diluncurkan pada 5 April 1973 tersebut berhasil mengambil  gambar dari bintik merah di permukaan Jupiter yang diperkirakan menandai lokasi sebuah badai besar yang permanen dalam atmosfer Jupiter pada tanggal 2 Desember 1974 dan juga berhasil mendeteksi massa dari salah satu bulan Jupiter, Callisto. Pioneer 11 melanjutkan perjalanannya menuju Saturnus yang berhasil dicapai pada 1 September 1979 dan terbang sejauh 21.000 km dari Saturnus serta mengambil gambar jarak dekat yang pertama dari planet Tersebut.

Selepas Saturnus, Pioner 11 melanjutkan pengembaraannya keluar dari tata surya hingga pada bulan September 1995 ketika sumber tenaganya mulai melemah, Pioner 11 tidak dapat lagi melakukan observasi ilmiah sehingga operasi rutin misinya dihentikan. Saat itu Pioneer 11 berada pada jarak 6,5 milyar km dari Bumi dimana sinyal radio yang merambat dengan kecepatan cahaya membutuhkan waktu lebih dari 6 jam sebelum mencapai bumi, sementara pergerakan bumi tidak dapat dicakup oleh antena yang ada pada Pioneer 11. Komunikasi dengan Pioneer 11 terhenti sama sekali pada bulan November 1995. Wahana tersebut tidak dapat diarahkan kembali ke Bumi karena kurangnya sumber daya. Tidak diketahui apakah hingga saat ini Pioneer 11 masih mengirimkan sinyalnya. Sejauh ini tidak ada rencana untuk melakukan upaya pelacakan.

Kamis, 06 Desember 2012


MENGKUDU


Mengkudu berasal daerah Asia Tenggara, tergolong dalam famili Rubiaceae
Tanaman ini tumbuh di dataran rendah hingga pada ketinggian 1500 m. Tinggi pohon mengkudu mencapai 3-8 m, memiliki bunga bongkol berwarna putih. Buahnya merupakan buah majemuk, yang masih muda berwarna hijau mengkilap dan memiliki totol-totol, dan ketika sudah tua berwarna putih dengan bintik-bintik hitam.

Secara tradisional, masyarakat Aceh menggunakan buah mengkudu sebagai sayur dan rujak. Daunnya juga digunakan sebagai salah satu bahan nicah peugaga yang sering muncul sebagai menu wajib buka puasa. Mengkudu (keumeudee) karena itu sering ditanam di dekat rumah di pedesaan di Aceh. Selain itu mengkudu juga sering digunakan sebagai bahan obat-obatan.

 

CIRI-CIRI UMUM


Pohon mengkudu tidak begitu besar, tingginya antara 4-6 m. batang bengkok-bengkok, berdahan kaku, kasar, dan memiliki akar tunggang yang tertancap dalam. Kulit batang cokelat keabu-abuan atau cokelat kekuning-kuniangan, berbelah dangkal, tidak berbulu,anak cabangnya bersegai empat
Berdaun tebal mengkilap. Daun mengkudu terletak berhadap-hadapan. Ukuran daun besar-besar, tebal, dan tunggal. Bentuknya jorong-lanset, berukuran 15-50 x 5-17 cm. tepi daun rata, ujung lancip pendek. Pangkal daun berbentuk pasak. Warna hiaju mengkilap, tidak berbulu.
Perbungaan mengkudu bertipe bonggol bulat, bergagang 1-4 cm. Bunganya berkelamin dua. Mahkota bunga putih, berbentuk corong, panjangnya bisa mencapai 1,5 cm. Benang sari tertancap di mulut mahkota. Kepala putik berputing dua. Bunga itu mekar dari kelopak berbentuk seperti tandan. Bunganya putih, harum.Kelopak bunga tumbuh menjadi buah bulat lonjong sebesar telur ayam bahkan ada yang berdiameter 7,5-10 cm.
Wayang kulit adalah seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Jawa. Wayang berasal dari kata 'MaHyang' yang artinya menuju kepada roh spiritual, dewa, atau Tuhan Yang Maha Esa. Ada juga yang mengartikan wayang adalah istilah bahasa Jawa yang bermakna 'bayangan', hal ini disebabkan karena penonton juga bisa menonton wayang dari belakang kelir atau hanya bayangannya saja. Wayang kulit dimainkan oleh seorang dalangyang juga menjadi narator dialog tokoh-tokoh wayang, dengan diiringi oleh musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga dan tembang yang dinyanyikan oleh para pesinden. Dalang memainkan wayang kulit di balikkelir, yaitu layar yang terbuat dari kain putih, sementara di belakangnya disorotkan lampu listrik atau lampu minyak (blencong), sehingga para penonton yang berada di sisi lain dari layar dapat melihat bayangan wayang yang jatuh ke kelir. Untuk dapat memahami cerita wayang (lakon), penonton harus memiliki pengetahuan akan tokoh-tokoh wayang yang bayangannya tampil di layar.

Secara umum wayang mengambil cerita dari naskah Mahabharata dan Ramayana, tetapi tak dibatasi hanya denganpakem (standard) tersebut, ki dalang bisa juga memainkan lakon carangan (gubahan). Beberapa cerita diambil daricerita Panji.

Pertunjukan wayang kulit telah diakui oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003, sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan warisan yang indah dan berharga ( Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity ). Wayang kulit lebih populer di Jawa bagian tengah dan timur, sedangkan wayang golek lebih sering dimainkan di Jawa Barat.

Rabu, 05 Desember 2012

oksigen1
BADAN Ruang Angkasa AS, NASA menyelidiki temuan oksigen dari luar tata surya. Untuk pertama kalinya, sebuah pesawat ruang angkasa NASA telah mendeteksi oksigen dari luar sistem tata surya kita.
Oksigen tersebut berasal dari tempat lain di galaksi. Penemuan ini berasal dari pesawat ruang angkasa NASA Interstellar Boundary Explorer (Ibex), yang diluncurkan pada tahun 2008 untuk mempelajari kekacauan wilayah perbatasan tempat angin Matahari berbenturan dengan gas dingin dari ruang antar bintang.
Mengelilingi 200.000 mil di atas Bumi, satelit Ibex memergoki partikel-partikel yang mengalir ke dalam sistem tata surya.
Sebuah gelembung pelindung yang melingkupi Matahari dan planet-planet mencegah menyusupnya radiasi kosmik berbahaya, tetapi partikel netral dapat lewat dengan bebas, sehingga memungkinkan Ibex untuk memetakan distribusi mereka.
“Kami menemukan ini teka-teki besar bahwa materi di luar tata surya kita tidak seperti yang ada di bagian dalam,” kata David McComas dari Southwest Research Institute di San Antonio, Texas.
Menurut para ilmuwan, kehadiran ruang tanpa oksigen di luar tata surya tidak akan berpengaruh pada pencarian planet yang menyerupai bumi.
Geoff Marcy dari University of California, Berkeley mengatakan ada banyak oksigen dalam semua bintang di galaksi dan di dalam bahan asal terbentuknya bintang-bintang dan planet.
Sementara Ibex mengelilingi tepi tata surya dari orbit Bumi, pesawat ruang angkasa kembar bertenaga nuklir Voyager berada di tepi tata surya. Diluncurkan pada 1977, pesawat ruang angkasa Voyager telah mengeksplorasi batas tata surya sejak tahun 2004.
Para ilmuwan mengatakan, dalam hitungan bulan atau tahun, Voyager 1 akan keluar dari tata surya dan menjadi satelit buatan manusia pertama yang menyeberang ke ruang antar bintang.
Temuan NASA, penemuan terbaru nasa 2012, batas tata surya, Bintang di luar tata surya, penemuan nasa diluar angkasa, pesawat ruang angkasa voyager, temuan bumi kembar, temuan nasa, Temuan Pesawat NASA.


PENYU HIJAU

Kingdom:

Animalia
Phylum:
Chordata
Class:
Reptilia
Order:
Testudines
Family:
Cheloniidae
Genus:
Chelonia
Latreille in Sonnini & Latreille, 1802
Species:
Chelonia mydas

CIRI-CIRI

Penyu hijau hidup di lautan tropis dan subtropis di Samudra Atlantik dan Pasifik. Penyu hijau memiliki leher yang pendek dan sirip yang menyerupai lengan yang beradaptasi untuk berenang. Paruhnya pendek dan tidak melengkung. Beratnya mencapai 315 kg, yang terbesar mencapai 395 kg. Penyu remaja menghabiskan waktunya di laut dangkal. Penyu akan kembali ke pantai saat bertelur.


POPULASI

Keberadaan penyu hijau sangat jarang sehingga dilindungi oleh setiap Negara dan ditetapkan sebagai hewan dilindungi oleh IUCN dan CITIES. Namun dibeberapa Negara penyu hijau masih diburu dan diambil telurnya untuk dimakan.